Minggu, 15 Januari 2023

RANGKUMAN MATERI IPS KELAS 6 TEMA 6 K13

 RANGKUMAN MATERI IPS KELAS 6 TEMA 6

KD 3.4  Memahami makna proklamasi kemerdekaan, upaya mempertahankan kemerdekaan, dan upaya  mengembangkan kehidupan  kebangsaan yang sejahtera.


Makna Proklamasi bagi Bangsa Indonesia

Proklamasi berasal dari kata “proclamatio”, (dari bahasa Yunani), yang memiliki arti ‘pengumuman resmi kepada seluruh rakyat’. Pengumuman yang dimaksud adalah pengumuman yang berhubungan dengan ketatanegaraan.


Bangsa Indonesia pernah mengalami masa penjajahan kurang lebih 350 tahun dan membuat rakyatnya menderita. Karena alasan itulah bangsa Indonesia bekerja sama, bahu membahu dengan sekuat tenaga berjuang untuk memperoleh kemerdekaannya.

Perjuangan bangsa Indonesia terwujud secara resmi setelah Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 di jalan Pegangsaan Timur no. 56 Jakarta. Naskah Proklamasi ditulis tangan oleh Ir. Soekarno dan diketik oleh Sayuti Melik. Bendera merah putih dijahit oleh ibu Fatmawati dan dikibarkan oleh Latief Hendraningrat beserta S.Soehoed.   Proklamasi kemerdekaan yang dikumandangkan Soekarno-Hatta memiliki makna bahwa bangsa Indonesia telah merdeka dan berdaulat, sehingga wajib dihormati oleh negara-negara lain. Indonesia menjadi bangsa dan negara yang memiliki kedudukan yang sama dan sederajat serta memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan negara-negara lain yang sudah merdeka dalam hubungan internasional.


Proklamasi kemerdekaan juga memiliki makna yang lain, di antaranya sebagai berikut.

a. Proklamasi sebagai puncak perjuangan bangsa Indonesia.

b. Proklamasi sebagai awal terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

c. Proklamasi kemerdekaan sebagai titik tolak perubahan hukum kolonial menjadi hukum nasional.

d. Proklamasi menjadi pintu gerbang menuju masyarakat yang adil dan makmur.


Kemerdekaan merupakan cita-cita dan tujuan yang ingin dicapai oleh setiap bangsa di dunia, begitu juga dengan bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia telah mengambil sikap untuk menentukan nasib sendiri dalam segala aspek kehidupan. Bangsa Indonesia memiliki kewajiban untuk mempertahankan kemerdekaan dan mengisi kemerdekaan yang telah diraih, dengan cara meningkatkan taraf kehidupan bangsanya, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia. Proklamasi kemerdekaan dapat dijadikan jembatan emas bagi bangsa Indonesia menuju masyarakat yang sejahtera, adil, dan makmur.


Kemerdekaan yang telah dicapai bangsa Indonesia merupakan sarana mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera. Upaya membangun masyarakat Indonesia yang sejahtera di antaranya dengan meningkatkan taraf kehidupan bangsa, meningkatkan taraf kecerdasan bangsa, dan mengembangkan segala potensi yang dimiliki untuk kemajuan bangsa Indonesia. Hingga saat ini upaya-upaya tersebut masih terus dilaksanakan meskipun Indonesia sudah merdeka cukup lama. Dukungan masyarakat yang peduli lingkungan sangat diperlukan dalam upaya-upaya bangsa untuk mewujudkan masyarakat sejahtera.

Bangsa Indonesia harus menyadari betapa mulia dan terpujinya perjuangan para pahlawan. Para pahlawan dengan gigih memperjuangkan kemerdekaan untuk lepas dari belenggu penjajah. Pengorbanan diri sebagai pahlawan bangsa dalam mencapai suatu kemerdekaan

merupakan wujud tekad yang kuat dalam menentang penjajahan di muka bumi ini. Kemerdekaan Indonesia merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang harus disyukuri. Oleh karena itu, kemerdekaan yang telah diperjuangkan para pahlawan tidak boleh disia-siakan. Kemerdekaan harus dipertahankan serta diwujudkan dalam tindakan nyata guna mencapai tujuan nasional.


Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan upaya mempertahankan kemerdekaan negara Indonesia. Banyak cara lain yang dapat kamu lakukan untuk mempertahankan kemerdekaan negara Indonesia. Contohnya melestarikan budaya daerah sebagai akar budaya nasional, berkompetisi dalam meraih prestasi, menggunakan produk buatan dalam negeri, menghormati antarsesama, serta menaati peraturan yang berlaku.

Mempertahankan kemerdekaan negara Indonesia tidak harus kamu lakukan dengan angkat senjata. Mempertahankan kemerdekaan dapat dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Tindakan yang dapat dilakukan yaitu dengan membiasakan tindakan-tindakan positif yang dapat mencegah terjadinya perpecahan antaranggota keluarga, antarteman, dan antarwarga masyarakat. Selain itu, tindakan berupa menghargai perbedaan yang ada dan jangan jadikan perbedaan sebagai alasan terjadi perpecahan.

Menjaga kemerdekaan Indonesia harga mati dan tidak bisa ditawar. Semua warga negara Indonesia berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara Indonesia. “Bersatu Kita Teguh Bercerai Kita Runtuh” merupakan slogan yang tepat untuk kita bersatu padu menjaga keutuhan dan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.


Upaya mengembangkan kehidupan  kebangsaan yang sejahtera

Dalam teks pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 tertulis tujuan negara yang salah satunya adalah memajukan kesejahteraan umum. Hal ini berarti negara memiliki tujuan dan harapan kehidupan masyarakat yang sejahtera. Negara selalu berupaya untuk mengembangkan kehidupan berbangsa yang mendorong untuk mencapai masyarakat sejahtera.

Banyak upaya yang dapat ditempuh untuk mewujudkan masyarakat sejahtera. Upaya yang ditempuh tidak hanya dilakukan oleh negara, namun harus didukung oleh seluruh masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah mengembangkan sikap saling toleransi antar warga negara atas perbedaan masing-masing. Seperti diketahui bahwa Indonesia memiliki beragam suku, budaya dan agama. Untuk itu setiap warga negara harus saling menghormati dan menghargai, karena beragam suku, budaya dan agama merupakan kekayaan budaya Indonesia.

Pemerataan pembangunan juga menjadi upaya untuk menyejahterakan masyarakat Indonesia. Pembangunan tidak hanya dilaksanakan di kota-kota besar saja, namun diratakan hingga ke pelosok dan perbatasan wilayah negara Indonesia. Memperbanyak lapangan kerja dan memperbaiki fasilitas umum

akan membuat masyarakat Indonesia lebih nyaman dan sejahtera karena pengangguran akan semakin berkurang dan masyarakat semakin mudah dalam mendapatkan fasilitas umum.

Agar tercipta masyarakat yang sejahtera, selain melaksanakan tanggung jawab sebagai warga negara, juga diperlukan berbagai upaya untuk mengembangkan kehidupan berbangsa. Upaya mengembangkan kehidupan kebangsaan yang sejahtera telah tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Hal ini berarti negara selalu mengupayakan kesejahteraan masyarakat dan bangsa. Namun demikian, upaya tersebut harus selalu mendapat dukungan dan partisipasi aktif dari seluruh warga negara.


Rabu, 23 November 2022

Layang

Layang (Surat dalam Bahasa Jawa): Struktur, Jenis dan Contohnya

 

Ada banyak cara yang bisa digunakan manusia dalam berkomunikasi secara langsung maupun tidak langsung. Salah satu bentuk komunikasi tidak langsung adalah melalui surat.

Dalam bahasa Jawa, surat dikenal dengan istilah layang. Layang atau surat ini digunakan untuk berbagai keperluan komunikasi tidak langsung, baik yang sifatnya formal maupun non formal.

Berikut ini akan dibahas mengenai layang termasuk struktur dan jenis-jenisnya yang dikenal dalam tata bahasa Jawa.

Pengertian Layang

Layang atau yang dalam bahasa Indonesia disebut surat adalah alat yang berwujud tulisan yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada orang lain.

Layang merupakan salah satu bentuk komunikasi tidak langsung, artinya komunikasi yang dilakukan melalui media atau alat tertentu, dalam hal ini adalah kertas.

Layang sendiri ada yang sifatnya resmi atau formal, yakni yang biasanya dibuat oleh lembaga atau organisasi, dan ada pula yang sifatnya tidak resmi, yakni dibuat oleh seseorang untuk orang lain.

Struktur Layang

Secara umum, layang memiliki perangan (bagian-bagian) atau struktur penulisan sebagai berikut:

  1. Titi Mangsa: Titi mangsa adalah tempat dan tanggal penulisan layang. Titi mangsa ditulis di bagian pojok kanan atas surat
  2. Satata Basa: Satata basa adalah alamat tujuan surat.
  3. Adangiyah/ Adawiyah: Adangiyah adalah salam  pembuka surat. Contohnya:
    • Assalamu’alaykum Warohmatullah Wabarokatuh
    • Ingkang Taklim
    • Sembah Sungkem
  4. Purwaka Basa: Purwaka adalah pembuka surat. Biasanya berisi ucapan syukur atau doa keselamatan untuk orang yang diberi surat. Dalam surat resmi/formal, purwaka basa berisi pengantar tentang maksud penulisan surat.
  5. Surasa Basa: Surasa basa adalah isi atau inti dari surat. Berisi informasi yang hendak disampaikan pengirim kepada yang menerima surat tersebut.
  6. Wasana Basa: Wasana basa adalah kalimat penutup surat. Bisa berisi harapan atau permintaan maaf dan juga ucapan terima kasih.
  7. Prepenah: Prepenah adalah keterangan tentang pengirim surat terkait dengan yang menerima surat. Sebagai contoh, jika seorang anak mengirim surat kepada ibunya maka prepenah bisa ditulis dengan kata “putramu”.
  8. Tapak Asma: Tapak asma adalah tanda tangan pengirim surat.
  9. Asma Terang: Asma terang maksudnya adalah nama terang, yakni nama penulis surat tersebut.

Berikut contoh surat dan perangan atau strukturnya:

Jenis-Jenis Layang 

Dalam bahasa Jawa dikenal ada 6 jenis layang yang dibedakan menurut kegunaannya. Berikut adalah jenis-jenis layang dalam bahasa Jawa:

1. Layang  Iber-Iber

Layang iber-iber dalam bahasa Indonesia disebut dengan surat pribadi. Layang iber-iber sifatnya tidak resmi atau nonformal.

Meski demikian, penulisan layang iber-iber tetap memenuhi struktur atau paugeran layang sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya. Hanya saja isi layang iber-iber sifatnya bebas sesuai dengan keperluan penulisannya.

Adapun bahasa yang digunakan dalam layang iber-iber tergantung kepada siapa surat tersebut ditujukan. Hal ini disesuaikan dengan unggah-ungguh basa dalam bahasa Jawa.

Misalnya surat antar teman karib, maka bisa ditulis dengan menggunakan basa ngoko. Sedangkan surat seorang anak kepada orang tuanya ditulis dengan menggunakan basa krama.

Contoh layang iber-iber adalah sebagai berikut:

Surabaya, 05 Februari 2022

Kanggo Kancaku,
Nala Natasya
Ing Malang

Assalamu’alaykum Warohmatullah Wabarokatuh

Salam Kangen,

Nala, piye kabarmu lan keluarga ing Malang?. Muga-muga kowe lan keluarga diparingi rahayu slamet marang Gusti Allah. Kahananku ing kene tansa rahayu slamet lan ora kurang sawiji apa.

Awal sasi sesok, keluargaku arep ngejak aku lunga nang omahe pakdhe ing Malang. Amarga kuwi, aku pengen mampir ing omahmu. Suwi ora kepethuk, rasane aku wis kangen banget. Mengko ayo dolan keliling Malang karo aku, ya?.

Cukup semene wae layang saka aku. Muga-muga rencana dolan mrono iso kelaksanan tanpa alangan.

Wassalamu’alaykum Warohmatullah Wabarokatuh

Saka Kancamu,

Firda Lestari

2. Layang Kitir

Dalam bahasa Indonesia layang kitir disebut dengan Memo, yaitu surat singkat yang berisi suatu informasi kepada orang lain.

Layang kitir memiliki paugeran atau struktur yang lebih singkat dibanding layang iber-iber. Secara umum, hanya terdiri dari 3 sampai 4 bagian saja, yaitu:

  • Satata Basa (tujuan surat)
  • Surasa Basa (Isi surat)
  • Titi Mangsa (Tempat dan tanggal surat)
  • Asma Terang (nama pengirim surat)

Seperti halnya layang iber-iber, bahasa yang digunakan pada layang kitir juga disesuaikan dengan kaidah unggah-ungguh basa dalam bahasa Jawa.

Contoh dari Layang Kitir tidak resmi/formal adalah sebagai berikut:

Katur mas Aji
ing dalem

Wiyose mas, menawi mboten ngerepoti, aku nyuwun ngampil kagunganmu sepedha motor, arep dakenggo tilik kancaku kang lagi lara ing rumah sakit. Dene anggonku mbalekake insyaAllah mengko sore.

Adhimu
Sunaryo

3. Layang Ulem

Yang dimaksud dengan layang ulem adalah surat undangan, yakni layang yang digunakan untuk meminta kedatangan orang lain pada suatu acara, misalnya acara pernikahan, khitanan, atau selainnya.

Karena bersifat semi formal, bahasa yang digunakan dalam layang ulem biasanya menggunakan basa krama. Berikut adalah contoh layang ulem singkat:

Mugi Katur Panjenenganipun
Bpk./Ibu/Sdr.________
wonten ing Palenggahan


Assalamu ‘alaykum Warohmatullah Wabarokatuh


Rinenggo sagunging pakurmatan,
Kanthi panyuwun nugrahing Gusti Ingkang Maha Agung, mbok bilih wonten longgaring wekdal, kula sakluwarga nyuwun kanthi sanget rawuhipun panjenengan mbenjang ing:

Dinten/tanggal    : Senin, 07 Februari 2022
Wanci                  : 19:00 (Ba’da Isya’)
Panggenan         : Griyo Kula RT.01 RW.02, Dusun Kauman, Malang
Wigatosing Atur : Walimatul Khitan

Wasana sanget ing pangajeng-ajeng kula awit agunging kawigatosan rawuhipun panjenengan. Mugi Allah Ingkang Maha Asih tansah peparing berkah lan wilujeng ing sedayanipun.

Wassalamu ‘alaikum Warohmatullah Wabarokatuh

Atur Taklim Kawulo,

Bpk. Hartono Sakeluarga

4. Layang Lelayu

Layang lelayu adalah surat yang berisikan kabar atau pengumuman tentang musibah kematian. Perangan atau struktur layang lelayu adalah sebagai berikut:

  • Judul
  • Purwaka Basa (Pembuka)
  • Surasa Basa (Isi)
  • Wasana Basa (penutup)
  • Prepenah lan Asma Terang (Pembuat dan nama terang)

Contoh layang lelayu adalah sebagai berikut:

LELAYU

Assalamu’alaikum Warohmatullah Wabarokatuh

“INNALILLAHI  WAINNA ILAIHI ROJI’UN”

Sampun katimbalan sowan ing ngarso dalemipun Alloh ingkang Maha Kinasih kanthi tentrem panjenenganipun :

Bapak Abdullah

Yuswo : 45 Tahun

Jum’at, 04 Februari 2022

Wonten Rumah Sakit  Surabaya            

Wanci jam 05.30 WIB

InsyaAllah badhe kasareaken:

Jum’at, 04 Februari 2022

Ba’da Dhuhur ing pesarean Randu II

Mbok bilih rikolo sugengipun suwargi anggadahi kalepatan dumateng panjenengan sedoyo, saking kulowargo nyuwunaken agunging pangapunten.

Wassalamu’alaikum Warohmatullah Wabarokatuh

Ingkang nandang duka:

1. Fatma (Istri)

2. Husna( anak )

3. Abdillah (Menantu)

5. Layang Paturan

Layang paturan adalah surat yang berisi informasi atau pengumuman yang ditujukan kepada orang banyak. Sebagai contoh adalah surat dari RT kepada warga tentang suatu kegiatan, misalnya kerja bakti dan selainnya.

Layang paturan ada yang sifatnya formal, semi formal, maupun non formal. Perangan atau struktur dan penggunaan bahasanya berbeda-beda tergantung jenis/sifat, kegunaan, dan pembuat layang paturan tersebut.

Salah satu contoh layang paturan adalah sebagai berikut:

Kanggo warga desa,

RT.05 RW.02 Kelurahan Puworejo, Pasuruan

Dina Minggu sesuk bakal ana acara kerja bakti massal ing Kota Pasuruan. Warga diaturi partisipasine nyuksesaske acara iki kanthi kerja bakti ngresiki lingkungan di sekitar RT.05 RW.02.

Ketua RT.05 RW.02

Bapak Haryanto

6. Layang Dhawuh

Layang dhawuh dalam bahasa Indonesia disebut dengan surat perintah, yakni jenis layang yang isinya berupa perintah kepada orang lain untuk melakukan suatu hal.

Contoh layang dhawuh adalah sebagai berikut:

Para siswa kang tansah daktresnani,

Sesambetan kaliyan pengetan dinten Pendidikan, OSIS SMA Negeri 1 Surabaya badhe dherek-dherek ngrameaken. Awit saking punika, OSIS bakal ngawontenaken kegiyatan maneka lomba, yaiku:

  • Lomba cerdas cermat antar kelas
  • Lomba maca geguritan
  • Lomba kaligrafi
  • Lomba kebersihan kelas, lan
  • Lomba mading kelas

Kabeh lomba menika bakal dianakake ing:

Dinten : Jum’at-Sabtu
Surya : 18-19 Februari 2022

Pramila, para siswa saged nyiapaken wakil kelasipun supados saged tumut berpartisipasi kangge ngelaksanakake lomba-lomba sing bakal dianakake.

Matur nuwun.

Surabaya, 7 Februari 2022
Ketua OSIS,


Muhammad Ammar

 Gathotkaca Gugur

Kurawa ngangkat Adipati Karna dadi Senopati perang sakwise Burisrawa gugur. Dina kuwi peteng dhedhet, lan manut aturan perang, perang diendhek sawetara. Nanging ora ngerti kena ngapa Kurawa nerjang aturan kuwi lan ngirim senopati perangae wektu bengi kuwi.

Adipati Karna melbu lan ngorak-ngarik bala Pandawa kang paling ngarep. Kang njaga perkemahan ora bisa nandingi polahe Adipati. Kabar iki kanthi cepet ditampa nganti tekan perkemahan Pandawa Mandalayuda.

1. Irah-irahan wacan ing dhuwur yaiku ...

a. Gathotkaca lumpuh
b. Gathotkaca Gugur
c. Gathotkaca Perang
d. Gathotkaca Lumpuh

2. Kang ngorak arik bala Pandawa asmane ...

a. Burisrawa
b. Adipati
c. Adipati Karna
d. Buta

3. Dina kuwi peteng ...

a. ndhedhet
b. tenan
c. banget
d. jenggureng

4. Unsur crita kang ngemot pitutur diarani ...

a. alur
b. latar
c. tema
d. amanat

5. Ing ngisor iki kang ora klebu arane crito bocah yaiku ...

a. Kebo lan Wedus
b. Semut lan Walang
c. Babad Tanah Jawi
d. Manuk Gagak lan Kendhi

6. Gamelan iku digawe saka ...

a. perunggu
b. perak
c. tembaga
d. emas

7. Jenise woh-wohan kang godhonge bisa kanggo gawe jamu yaiku ...

a. semangka
b. kates
c. nanas
d. jagung

8. Tuladha penutup sesorah yaiku ...

a. Mugi-mugi menapa ingkang kula aturaken saget mupangati
b. Kula aturaken matur nuwun bilih panjenengan rawuh


c. Dumateng para pepunden saha para lenggahan sedaya
d. Mekaten atur kula, menawi wonten kalepatan nyuwun agunging pangapunten

9. Sakdurunge nindakake nyritakake lakon dongeng, becike ...

a. gawe cengkorongan
b. ngapalne isine
c. nyalin kesimpulan
d. aweh ngerti

10. Wong kang pegaweane gawe keris diarani ...

a. kemasan
b. empu
c. gamel
d. geram

11. Tembang macapat cacahe ana ...

a. 10
b. 11
c. 12
d. 13

12. Sekar pangkur kang winarna.
Penggalan tembang pangkur ing dhuwur nduweni .... guru wilangan.

a. 8
b. 9
c. 10
d. 11

13. Sing dudu paugeran gawe tembang macapat yaiku guru ...

a. wilangan
b. lagu
c. gatra
d. mantra

14. Astane simbah ora bisa diobahake.
Tegese tembung astane yaiku ...

a. mripate
b. tangane
c. wetenge
d. sirahe

15. Sapa sing tuku klambi kae
Ura ing dhuwur sing pas diwenehi tanda ...

a. koma
b. pitakon
c. seru
d. titik

16. .... cacahipun aksara jawi?

a. sinten
b. pinten
c. sapa
d. ngapa

17. Arjuna iku putra Pandhawa kang angka ...

a. lima
b. siji
c. loro
d. telu

18. Supaya aksara jawa diwaca "O" diwenehi ...

a. taling tarung
b. wignyan
c. cecek
d. wulu

19. Gathekno tulisan jawa ing ngisor!

Tulisan Jawa ing dhuwur, yen ditulis latin ...

a. aku tuku klambi lima
b. aku nanggo klambi anyar
c. aku tuku krambil sanga
d. aku tuku krambil lima

20. Kendhang olehe nabuh ...

a. dithuthuk
b. ditarungake
c. didamu
d. dikeplak

21. Hawa ing mangsa ketiga biasane adhem ...

a. memplak
b. mbranang
c. nyenyes
d. thuntheng

22. Nandur wit-witan iku kudu dirabuk lan disiram supaya ...

a. mati
b. garing
c. subur
d. rusak

23. Tukua bayem ... wae ya! kanggo njangan bening.
Tembung kang mathuk kanggo ukara ing nduwur yaiku ...

a. satalen
b. sauntil
c. satompo
d. sakranjang

24. Darman negor gedhang ... ing tegalan

a. sajanjang
b. saepek
c. sauler
d. satundhun

25. Dadi wong kudu jembar segarane.
Jembar segarane tegese ...

a. sugih pangapura
b. sanutan
c. sugih banda
d. sabar

26. Jalukan ora wewehan.
Paribasan yaiku ...

a. Merga saka welase, temahan rugi dhewe
b. Karep njaluk, ewoh aweh
c. wong tuwa nyukupi penjalukane anak
d. Bodho lan pinter cilaka kabeh

27. Sing ora kalebu punakawane pandhawa yaiku ...

a. Semar
b. Bagong
c. Janaka
d. Petruk

28. Gamelan iku digawe ana rong laras yaiku pelog lan ...

a. slendro
b. manyura
c. gendhing
d. gendhang

29. Guru iku nduweni jarwa dhosok yaiku ...

a. gulune kuru
b. ngguyu ngguyu
c. wagu lan kuru
d. digugu lan ditiru

30. Mas Joni ... Pak Guru supados maos geguritan wonten ing ngajeng kelas.

a. dikongkon
b. diparingi
c. didhawuhi
d. didangu

31. Ukara ing ngisor iki nudhuhake rasa seneng yaiku ...

a. Hore, bijiku apik!
b. Wah, aku ora sangu!
c. Astaga, bukuku keri!
d. Aduh, sikilku kesandung!

32. Jumadi dolanan bal-balan ing lapangan.
Ukara ing nduwur lesane ...

a. ing lapangan
b. bal-balan
c. dolanan
d. Jumadi

33. Samsul maculi kebon kanggo nandur Lombok.
Maculi iku linggane ...

a. pacul
b. macul
c. paculi
d. aculi

34. Jono : "Badhe tindak pundi Bu Lik?"
Bu Lik : "Arep menyang Magelang."
Jono : " Yindak Magelang nitih punpa, Bu lik?"
Bu Lik : "...."
Ukara kang trep kanggo nerusake pacelathon ing ndhuwur yaiku ...

a. Kula badhe nitih sepur
b. Kula badhe numpak sepur
c. Aku badhe nunggang sepur
d. Aku arep numpak sepur

35. Bocah kelas enem wae ora bisa ... kowe lagi kelas loro.
Tembung pangiket sing pas kanggo ndhapuk ukara ing dhuwur yaiku ...

a. apa
b. aneh
c. apa meneh
d. sanajan

II. Isenono ceceg-ceceg ing ngisor iki nagnggo tembung kang mathuk lan bener!
36. Gambar ing ngisor jenenge ...
 
37. Wardoyo bocah sing jujur. Kosok baline jujur yaiku ...

38. Cacahing baris wonten ing tembang macapat diarani ...

39. Awake Joni kuru semangka. Kuru semangka tegese ...

40. Uwi, gembili, lan ketela kalebu tanduran ...

41. Emas, berlian, perak, perunggu iku kalebu bandha rajabrana.
Jaran, kebo, sapi iku kalebu bandha ...

42. Kebumen, 10 November 2020
Ukara ing ndhuwur kalebu perangane layang kang diarani ...

43. Mangsa larang pangan iku diarani ...

44. Sekar pangkur ing winarna
Lelabuhan kang kanggo wong ngurip
Ala lan becik punika
Prayoga kawruhana
Adat waton punika dipun kadulu
Miwah ingkang tata krama
Den kaestri siyang retri

Tembang ing dhuwur ana ... gatra

45. Guru lagu tembang ing ndhuwur yaiku ...

III. Wangsulana pitakon-pitakon ing ngisor iki!
46. Ukara ing ngisor iki salinen nganggo krama alus!
  1. Ibu lagi adus
  2. Simbah ngombe kopi susu
  3. Bapak numpak sepeda motor
47. Salinen nganggo aksara jawa "Krambile digawe santen".
48. Sapa bae ding diarani Pandhawa!
49. Apa tegese dawa tangane, dawa ususe, lang lunyu ilate?

50. Tulisen 3 bae perangane gamelan kang kok ngerteni!


Soal latihan Ulangan Semester 1 Bahasa Jawa untuk Kelas 6 SD Kurikulum KTSP 2013

Soal latihan Ulangan Semester 1 

untuk Kelas 6 SD 

Kurikulum KTSP 2013 

 A. WENEHANA TaNDHA PING ( X ) AKSARA A, B, C UTAWA D SANGAREPE PRATELAN SING BENER!

1. Bocah-boah lagi mloya-mlayu ing lapangan kidul desa.
Ukara ing dhuwur iku sing kalebu tembung dwilingga salin swara yaiku ….

a. Bocah-bocah
b. Mloya-mlayu
c. Lapangan
d. Kidul desa

2. Anak wedus jenenge cempe, yen anak sapi jenenge ….
a. Bledug
b. Beyes
c. Pedet
d. Cemeng

3. Bayu, braja, maruta, pawana lan samirana iku dasanamane ….
a. Langit
b. Geni
c. Angin
d. Bumi

4. Gagasan pokok kang dadi dhasaran kanggo ngembangake carita diarani ….
a. Tema
b. Judul
c. Alur
d. Pachelaton

5. Babagan sing ora perlu dilaporke ing dalem nulis palaporan tulisan yaiku ….
a. Sing diamati
b. Wektu ngamati
c. Panggonan ngamati
d. Bekal Ngamati

6. Tanduran kang wite mrambat ing lemah iku diarani ….
a. Pala wija
b. Pala kesimpar
c. Pala kependhem
d. Pala kitri

7. Lemah kang dikanggokake nandur lan tetanen palawija utawa tanduran liyane diarani ….
a. Pekarangan
b. Alun-alun
c. Tegalan
d. Lapangan

8. I) Kembang jagung arane sinuwun
II) Kembang lombok arane gleges
III) Kembang cengkeh arane polong
IV) Kembang blimbing arane maya
Arane wit lan kembange sing bener ditunjukake nomer ….
a. I, II, III, IV
b. II lan IV
c. I lan IV
d. I, III lan IV

9. Piranti sing digunakake petani methiki pari yaiku ….
a. Pacul
b. Dos
c. Ani-ani

d. Arit

10. Tuladha ukara tanggap ing ngisor iki yaiku ….
a. Adhi nangis goro-goro tiba
b. Budi dikongkon ibune tuku gula
c. Bayu numpak sepur seneng banget
d. Santi nyirami kembang ing pekarangan

11. Tukang gawe barang saka kayu iku diarani ….
a. Kemasan
b. Jlagra
c. Pandhe
d. Undhagi

12. Roni iku bocahe isinan, ora kaya kanca-kancane.
Tembung isinan iku tegese ….
a. Ora nduwe isin
b. Seneng ngisin-ngisini
c. Gampang isin
d. Ora isin blas

13. Bocah kui lungguhe antheng kitiran.
Tegese sanepa ing dhuwur yaiku ….
a. Tansah antheng banget
b. Tansah polah ora bisa meneng
c. Tansah tengok-tengok nganti keturu
d. Tansah ajeg ora bisa obah

14. Rukun agawe santosa, crah ….
Paribasan ing dhuwur iku terusane sing bener yaiku ….
a. Agawe lumrah
b. Agawe bungah
c. Agawe susah
d. Agawe bubrah

15.
Soal UAS Bahasa Jawa Kelas 6 SD Semester 1 (Ganjil) dan Kunci Jawaban
Aksara Jawa ing dhuwur iku unine ….
a. Kardi dicokot ula sawah
b. Kadir dicokot nyamuk
c. Akeh nyamuk nang sawah
d. Kadir tuku obat nyamuk

16. Ukara ing ngisor iki sing kalebu krama inggil yaiku ….
a. Kula dipunsukani duwet katah
b. Simbah dipunaturi sare wonten kamar
c. Adik lagi dolanan ana ing plataran
d. Bapak nembe kesah saking omah

17. Basa ngoko lugu yaiku basa kang tembung-tembunge diucapake kanthi ngoko kabeh. Basa ngoko lugu iku ora panteng diucapake ….
a. Wong tuwa marang anake
b. Bocah marang kancane
c. Anak marang wong tuwa
d. Wong tuwa marang wong enom

18. Pakdhe nembe ngendhikan kalian Mas Ahmad sing ana kutha Surabaya kanthi sarana ….
a. Televisi
b. Radio
c. Bis
d. Telepon

19. Perangane layang kang nelakake ungah-ungguhe kang ngirim layang marang wong kang dikirimi diarani ….
a. Adangiyah
b. Titi mangsa
c. Surasa basa
d. Wasana basa

20. Kembang kencur, gandha sedhep sandhing sumur

Kudu jujur, …..
Lanjutane parikan ing dhuwur yaiku ….
a. Yen kepengen uripe ajur
b. Yen kepengen uripe makmur
c. Yen kepengen nduweni sumur
d. Yen kepengen tuku kasur

21. Perang Baratayudha iku perange Pandhawa kalian ….
a. Prabu Kresna
b. Kurawa
c. Punakawan
d. Ramayana

22.
Soal UAS Bahasa Jawa Kelas 6 SD Semester 1 (Ganjil) dan Kunci Jawaban

Gambar wayang ing dhuwur iku jenenge ….
a. Raden Janaka
b. Raden Duryudana
c. Raden Nakula
d. Raden Werkudara

Gatekna macapat ing ngisor iki!

Gambuh
Laras Pelog Patet Barang

Sekar gambuh ping catur
Kang cinatur polah kang kalantur

Tanpa tutur katula-tula katali
Kadaluwarsa kapatuh,
Kapatuh pan dadi awon

23. Macapat ing dhuwur iku guru gatrane ana ….
a. 7 larik
b. 5 larik
c. 6 larik
d. 10 larik

24. Guru wilangan ing tembang macapat ing dhuwur yaiku ….
a. 7, 10, 12, 8, 8
b. 7, 9, 10, 7, 8
c. 7, 7, 8, 8, 9, 9
d. 8, 10, 12, 7, 7

25. Saben panggonan iku nduwe cara utawa adat dhewe-dhewe
Ukara ing dhuwur iku paribasane ….
a. c. Desa mawa cara, negara mawa tata 

b. Rawe-rawe rantas, malang-malang putung
c. Jer basuki mawa bea
d. Adigang adigung adiguna

B. ISINANA CECAK-CECAK ING NGISOR IKI KANTHI WANGSULAN KANG BENER!

1. Kandhang pitik jenenge kombong, yen kandhang dara jenenge ….
2. Mlaku-mlaku, cilik-cilik lan nulis-nulis iku diarani tembung ….
3. Duren, nangka, pelem lan jeruk iku kalebu tanduran pala ….
4. Isi krambil jenenge kenthos, yen isi duren jenenge ….
5. Pak Santo iku penggaweane narik utawa mriksa karcis ana ing bis.
Pak Santo penggaweane yaiku ….
6. Ambune klambine arum jamban.
Tegese sanepa ing dhuwur yaiku ….
7. Dhong-dinge swara sing ana ing pungkasane gatra diarani ….
8. Perangane layang kang isine arupa kabar keselametan kang kirim layang lan pengarep-ngarep kang dikirimi uga selamet diarani ….
9. Cacahe wanda ing saben gatra iku diarani guru ….
10. Tembang macapat sing nggambarake uripe wong kang lagi seneng-senenge kerana apa kang digayuh bisa kasembadan yaiku ….


C. ISINANA CECAK-CECAK ING NGISOR IKI KANTHI WANGSULAN KANG BENER!

1. Tulisana dasanamame tembung ing ngisor iki!
a. Langit
b. Segara
c. Srengenge
wangsulan : …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

2. Gawenana ukara tanduk lan tanggap nganggo tembung ig ngisor iki!
a. Jambune
b. Tempene
c. Kembange
Wangsulan : …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

3. Terangana arane penggawean ing ngisor iki!
a. Empu
b. Jlagra
c. Pandhe
Wangsulan : ………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

4. Terangana tegese paribasan ing ngisor iki!
a. Becik ketitik, ala ketara
b. Sepi ing pamrih, rame ing gawe
c. Yitna yuwana, lena kena
Wangsulan : ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

5. Salinen aksara Jawa ing ngisor iki nganggo huruf latin!Soal UAS Bahasa Jawa Kelas 6 SD Semester 1 (Ganjil) dan Kunci Jawaban
Wangsulan : ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………


Blog Rangkuman Tugas Koneksi Antar Materi Modul 3.1

   Blog Rangkuman Koneksi Antar Materi Modul 3.1.  PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI-NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN  Oleh : Karsim, S.P...